Terminal Giwangan Jadi One Gate System Transportasi Pariwisata Yogyakarta

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi berkunjung ke Terminal Giwangan, Yogyakarta pada Minggu, 29 Mei 2022.

Dari kunjungan tersebut, Kementerian Perhubungan merumuskan upaya pengembangan terminal yang terletak di perbatasan Kota Yogyakarta dengan Kabupaten Bantul tersebut.

“Terminal ini segera berkembang untuk memaksimalkan pelayanan untuk angkutan umum di dalam dan antar-kota, maupun bus pariwisata yang masuk keluar Yogyakarta,” kata Budi Karya yang didampingi Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi.

Budi Karya menuturkan, lokasi Terminal Giwangan sangat strategis dan memiliki fungsi vital bagi Yogyakarta sebagai destinasi wisata.

Budi Karya menyamaikan salah satu skema pengembangan Terminal Induk Giwangan, yakni dengan memisahkan jalur angkutan pariwisata dengan bus Antar-Kota Antar-Provinsi atau AKAP.

Penataan Terminal Giwangan, menurut dia, sejalan dengan konsep pemerintah DI Yogyakarta dan Kota Yogyakarta yang menginginkan terminal itu menjadi one gate system transportasi darat dan pariwisata.

Konsep one gate system transportasi pariwisata akan mengarahkan berbagai kendaraan angkutan pariwisata darat dari berbagai provinsi yang masuk dan keluar terminal ini.

Dari terminal ini, para penumpang dapat memanfaatkan kendaraan penghubung untuk masuk Kota Yogyakarta.

Dengan begitu, tiada lagi bus-bus besar yang berseliweran di Kota Yogyakarta.

Budi Karya mengatakan, pemerintah menyiapkan anggaran Rp 30 miliar untuk membenahi Teminal Giwangan.

“Tetapi dengan pengelolaan bersama, jangan sampai ada duplikasi anggaran dengan daerah,” kata Budi Karya.

Saat datang ke Terminal Giwangan, Budi Karya sempat berjalan kaki mengelilingi terminal dan berbincang dengan beberapa pedagang di sana.

“Bangunan utama terminal sudah megah, namun perlu ditata agar lebih indah dan menarik.

Sebab terminal ini punya fungsi pariwisata.” Dalam satu hari, Terminal Giwangan menjadi tempat singgal sekitar 400-an bus pariwisata dari berbagai daerah.

Jika kelak dua jalur tol Yogyakarta, baik Tol Yogyakarta – Bawen dan Tol Yogyakarta – Solo rampung, bakal ada 1.000 lebih bus yang transit di terminal ini.

Penanggung Jawab Wali Kota Yogyakarta, Sumadi mengatakan, dalam seminggu ke depan, Pemerintah Kota Yogyakarta akan berkoordinasi lebih intensif dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mengenai rencana pembangunan Terminal Giwangan.

“Dalam tempo kurang dari satu minggu, kami akan berkomunikasi lebih lanjut untuk rehabilitasi dan perawatan Terminal Giwangan yang masuk anggaran tahun depan,” kata dia.

Kepala Terminal Giwangan, Bekti Zunanta mengatakan, terdapat 680 kios di terminal tersebut.

Dari jumlah itu, 170-an kios masih aktif digunakan.

“Kami akan merumuskan penataan terminal dengan Pemerintah Kota Yogyakarta dan Kementerian Perhubungan,” kata dia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *