Potensi Sport Tourism, Sandiaga Uno: Bisa Mencapai Rp 18 Triliun

Jakarta -Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menyampaikan bahwa Indonesia mempunyai potensi sport tourism yang cukup besar.

Disampaikan olehnya bahwa kue ekonomi yang terhitung bisa mencapai Rp 18 triliun lebih.

Sandi pada Jumat 27 Mei berkunjung ke Belitung guna berpartisipasi di ajang golf bertajuk “Let’s Go Belitung Golf 2022”.

Kegiatan tersebut diikuti 50 peserta dari berbagai daerah tanah air.

Pada kunjungan ini menurut Sandi merupakan salah satu upaya membangkitkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif di Belitung, khususnya melalui pariwisata minat khusus berbasis olahraga (sport tourism).

“Saya baru pulang dari Belitung.

Belitung ini adalah bagian dari Bangka Belitung.

Dalam satu weekend, mereka menjalankan kegiatan sport tourism yang menarik wisatawan,” kata Sandiaga pada pesan tertulis Senin 30 Mei 2022.

Belitung Golf disampaikan Sandi diikuti lebih dari 250 orang.

Pada hari berikutnya ada kegiatan Triathlon yang diikuti oleh 7 negara wisatawan mancanegara, atlet lokal, maupun para pegiat Triathlon yang ada di seluruh Indonesia.

“Peserta jumlahnya 200 orang tapi mereka datang 2-3 orang jadi total hadir sekitar 600.

Selanjutnya ada sunday morning ride yang dikaitkan dengan kopi.

Dari kombinasi total kunjungan, 1000 wisatawan yang datang saat penyelenggaraan sport tourism,” kata Sandi.

Sandi menghitung jika satu orang wisatawan bisa mengeluarkan 1.500 USD maka jika dikalikan dengan jumlah wisatawan yang hadir akan bisa memunculkan dampak ekonomi sebesar 1,5 USD.

“Kami menghitung olahraga itu total pengeluaran masing-masing wisatawan 1.500 USD.

Berarti kalau dikalikan itu sudah dampak ekonominya 1,5 juta USD,” ungkapnya.

Melihat contoh tersebut, Sandi mereplikasi di tempat wisata lain seperti Bali dan 5 Daerah Pariwisata Super Prioritas (DPSP) akan bisa menghadirkan 1 juta pengunjung berbasis olahraga.

Jika dihitung, perputaran uangnya bisa mencapai Rp 18 triliun lebih.

“Kami melihat jika ini direplikasi di destinasi lain di Indonesia baik di Bali maupun 5 DPSP, dengan potensi mencetak 1 juta pengunjung berbasis olahraga, kue ekonomi yang diciptakan bisa mencapai 1,5 miliar yang akhirnya bisa terhitung 18 triliun lebih,” kata Sandi.

Meski begitu, Sandi menyampaikan bahwa infrastruktur yang dibutuhkan adalah pembangunan jalan yang mulus.

Hal itu mesti dilakukan guna mendukung pariwisata dan itu yang dipakai untuk lomba sepeda.

“Jadi tidak ada infrastruktur yang sia-sia.

Kemudian perairan yang bersih bebas sampah sehingga orang berenang tidak terganggu,” kata Sandi.

Sandi juga mencontohkan trail run.

Jadi konsep-konsep pariwisata olahraga yang diperlukan.

Bukan stadion yang harus dibangun, bukan lintasan yang dibangun dengan ekonomi yang besar.

“Saya pikir pariwisata berbasis olahraga itu yang dikembangkan, yang memang kita kuat dan kita punya potensi.

Triathlon salah satunya Allah SWT mengkaruniai kolam renang yang besar dan luas.

Danau Toba dan sebagainya bisa menjadi fasilitas dari ajang sport tourism,” kata Sandi.

Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *