Jakarta -Salah satu alternatif untuk mengatasi kecemasan berlebih dan emosi meledak-ledak serta memberikan ketenangan untuk diri yaitu dengan teknik butterfly hug.
Teknik ini adalah bentuk stimulasi mandiri untuk mengondisikan tubuh dan emosi agar lebih baik.
Lantas, apa itu butterfly hug dan bagaimana muasalnya? Melansir dari emdrfoundation.org, teknik butterfly hug atau pelukan kupu-kupu pertama kali diperkenalkan oleh Lucina Artigas dan Ignacio Jarero pada 1998 saat menolong korban selamat dari Badai Pauline di Acapulco, Meksiko.
Teknik butterfly hug ini terbukti sangat efektif untuk membantu para korban selama mengalami masa-masa sulit akibat bencana alam tersebut.
Dewasa ini, teknik butterfly hug telah menjadi sebuah praktik standar untuk dokter, psikolog, atau terapis di lapangan untuk pengobatan kecemasan yang dialami oleh para korban.
Ketika sedang mengalami kecemasan, ketakutan, kesulitan, sulit berkonsentrasi, ragu-ragu, bahkan marah, maka tubuh akan mengalami disonansi kognitif.
jantung berdebar kencang, hingga pikiran menjadi kaku.
Untuk segera mengatasi kondisi tersebut, teknik butterfly hug dapat membantu menciptakan rasa rileks dan santai sehingga tubuh menjadi tenang.
Dikutip wildtreewellness.com, tak hanya itu, teknik butterfly hug bisa dijadikan media untuk meredakan kecemasan yang mengalami post-traumatic stress disorder (PTSD) atau gangguan stres pasca-trauma.
Ketika penderita PTSD mengingat peristiwa traumatis, maka bisa melakukan butterfly hug untuk menenangkan diri.
Teknik ini bisa dilakukan di mana saja.
Akan tetapi, tempat yang aman, nyaman, dan tidak terlalu ramai menjadi tempat yang paling direkomendasikan untuk melakukan teknik butterfly hug.
Teknik ini juga bisa direkomendasikan kepada orang lain ketika sedang dilanda emosi yang tidak stabil.
Dirancang untuk membantu meredakan kecemasan dan menenangkan, tetapi teknik butterfly hug ini bukan sesuatu yang dapat digunakan sebagai pengganti terapi.
Apabila sering mengalami kecemasan atau serangan panik, segera kunjungi dokter atau terapis untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
NAOMY A.
NUGRAHENIBaca : Butterfly Hug, Terapi Memeluk Diri Sendiri untuk Kenyamanan