Mengenal Miom Rahim dan 3 Kebiasaan untuk Mencegahnya

Tak semua pertumbuhan sel atau massa di rahim bersifat kanker yang berbahaya.

Sebagian berupa miom atau fibroid rahim yang tidak terlalu berbahaya, tapi gejalanya bisa bikin tidak nyaman hingga infertilitas.

Manish Kumar, Konsultan Intervensi Ahli Radiologi di Kolkata, India, mengatakan bahwa fibroid adalah tumor rahim yang paling umum dan tidak bersifat kanker.

Sekitar 40 persen hingga 80 persen wanita usia produktif memiliki fibroid.

Fibroid dapat berkembang dalam bentuk satu nodul atau berkelompok yang bisa mengubah ukuran, bentuk, dan volume rahim.

“Kelompok fibroid dapat bervariasi dalam ukuran dari 1 mm sampai 20 cm (8 inci) dengan diameter atau jauh lebih besar.

Tumor besar tersebut dapat menyebabkan nyeri perut bagian bawah yang intens selama menstruasi dan pendarahan berat,” kata Manish Kumar, dikutip dari Hindustan Times, Ahad, 10 Juli 2022.

Penyebab tumbuhnya mioma uteri ini tidak diketahui.

Kondisi ini bisa dialami siapa saja, bahkan pada gadis-gadis muda yang belum menstruasi.

Mulai dari perubahan hormonal, riwayat keluarga, kehamilan hingga gaya hidup yang tidak sehat, bisa jadi penyebabnya.

Manish Kumar mengatakan fibroid yang lebih kecil biasanya tidak menunjukkan gejala dan diagnosisnya tidak disengaja.

Sementara, fibroid asimtomatik perlu ditindaklanjuti dengan ultrasonografi interval.

Gejala fibroid rahim bisa berbeda pada setiap orang.

Gejala ini tergantung pada usia wanita, ukuran, lokasi, dan jumlah fibroid.

Namun, beberapa gejala umum yang mungkin dialami seseorang antara lain pendarahan hebat dan menstruasi yang panjang, sakit perut bagian bawah yang intens khususnya saat menstruasi, rasa tidak nyaman dan nyeri saat berhubungan seksual, dan terasa ada benjolan di perut bagian bawah.

Pengidap fibroid juga bisa mengalami infertilitas, nyeri di punggung bawah, sembelit, keputihan kronis, ketidaknyamanan saat buang air kecil, dan anemia.

Gejala fibroid rahim berkurang ketika wanita mencapai tahap menopause karena produksi hormon menurun.

Fibroid dapat diobati dengan obat-obatan jika ukurannya kecil, tetapi jika ukurannya besar atau banyak dan tidak merespons obat-obatan, dokter mungkin menyarankan operasi.

Mengingat faktor gaya hidup berperan penting dalam perkembangan fibroid rahim, berikut beberapa tips pencegahan yang dilakukan oleh Kumar.

1.

Manajemen berat badanMenurunkan berat badan bisa jadi sulit bagi sebagian wanita, tetapi penting untuk dipahami bahwa kelebihan berat badan meningkatkan kemungkinan fibroid 11 kali lipat.

2.

Aktivitas fisik secara teraturBeberapa penelitian menyatakan bahwa olahraga dapat mengurangi produksi fibroid.

Setidaknya tiga jam aktivitas energik setiap minggu mengurangi fibroid hingga 40 persen.

Berolahraga mengurangi estrogen dan progesteron, kemudian mengurangi produksi fibroid.

3.

Diet sehatBeberapa penelitian merekomendasikan cara hidup tertentu untuk mengurangi kemungkinan fibroid.

Sebuah studi menemukan bahwa diet tinggi gula mungkin berbahaya bagi wanita.

Penelitian lain menemukan bahwa makan sayuran seperti brokoli, arugula, kubis, kembang kol, collard hijau, dan lobak dapat mengurangi kemungkinan mengembangkan fibroid.

Makanan tinggi vitamin D, C, dan K dapat membantu mencegah pertumbuhan fibroid.

Itulah beberapa perubahan gaya hidup yang bisa mengurangi risiko terkena miom rahim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *